Sabtu, 15 Desember 2012


SIHIR,PERDUKUNAN DAN
PRAMALAN
  
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah tauhid fakultas PAI
DOSEN:
Asrori muhtaram . sh. ma
 SEMESTER1 KELAS 1A

 http://habilih.files.wordpress.com/2011/05/logo-umt3.jpg?w=645



Oleh:
Kelompok 9
Lutfiati almubarok
Ubay dilllah
Sri wulandari
Fadzlurrahman pasya




FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2012
MOTTO

Orang yang berhasil di dunia adalah orang yang tidak menyalahkan
keadaan dan bangkit mencari keadaan yang mereka inginkan
Jika mereka tidak menemukannya maka mereka akan menciptakannya
( George Bernard Shaw ).

Hidup dan nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah desain holistik  yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan bahwa tak ada hal sekecil apapun yang terjadi karena kebetulan. Ini fakta penciptaan yang tak terbantahkan.
( Harun Yahya )

Ambil-lah ilmu…!
 walau dari mulut keledai yang engkau anggap bodoh sekalipun.
( Habilih Al-Khawarizmi )

Orang yang berusaha ibarat sedang menutup mata dan diperintahkan untuk memilih buah-buahan dalam keranjang buah. Apapun yang diambil, kita tetap mandapat buah. Namun orang yang tidak berusaha ibarat sedang menutup mata dan diperintahkan mencari kucing di dalam kamar gelap dan kucingnya tidak ada.
( Laskar Pelangi_ Andrea Hirata )



i
KATA PENGANTAR

Puji syukur Kami panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul: SIHIR . tanpa suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman jahiliah menuju zaman Islamiah sekarang ini.
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas tauhid  semester 1 PAI Universitas Muhammadiyah Tangerang  yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah direncanakan.
Tidak lupa ucapan terima kasih Kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung terselesaikannya makalah ini antara lain :
1.Bapak Asrori muhtaram . sh. ma

2.Rekan-rekan sekelompok yang bekerjasama menyelesaikan makalah ini, serta
3.Semua pihak yang tidak memungkinkan Kami sebutkan satu persatu namun telah turut mendukung terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat Kami harapkan demi terciptanya makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.



    Tangerang, desember 2011                                 
                                                                  Penyusun




ii
DAFTAR ISI


MOTTO…………………………………………………………………………….             i
KATA PENGANTAR………………………………………………………………           ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………..           iii
BAB I. PENDAHULUAN
            Latar Belakang……………………………………………………………..              iv
            Tujuan Pembahasan………………………………………………………..              iv

BAB II. PEMBAHASAN
            Definisi Sihir………………………………………………………………               1
            Perdukunan dan peramalan……...………………………………………..                2
BAB III. PENUTUP
            Kesimpulan…………………………………………………………………             3
            Saran……………………………………………………………………….              4

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..               5





iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
            Seperti diceritakan dalam Asbabun Nuzul surat Al-Falaq dan An-Nas yaitu ketika Rasulullah SAW sakit seolah mendatangi istri-istrinya ternyata tidak, dan setelah diberitahu oleh Malaikat, sihirnya ada pada sebuah sumur dan berupa tali yang disimpul-simpulkan. ‘Aisyah ra. Berkata: “Rasulullah SAW pernah disihir sehingga beliau sungguh berkhayal bahwa dirinya mendatangi istri-istrinya padahal beliau tidak mendatangi istri-istri beliau.” (HR. Bukhori dan Muslim, Abu Daud dan Ahmad. Lihat juga kitab Ath Thibbun Nabawi Halaman 100).
            Dunia sihir dan perdukunan telah tersebar di tengah-tengah masyarakat, mulai dari masyarakat desa hingga menjamah ke daerah kota. Mulai dari sihir pelet, santet, dan ‘aji-ajian’ lainnya. Berbagai komentar dan cara pandang pun mulai bermunculan terkait masalah tukang sihir dan ‘antek-antek’-nya. Pada dasarnya kita tak perlu takut akan sihir, karena hakikatnya sesuatu terjadi atas izin Allah. Namun banyak masyarakat yang salah memahami sihir hingga bentuk kebodohan dan kemusyrikan terbesarpun terjadi, yaitu berbondong-bondongnya masyarakat kita mengaplikasikan sihir untuk mempermudah sesuatu, menaklukkan sesuatu, menghilangkan nyawa seseorang, merusak hubungan pernikahan, bahkan mengobati penyakit pun menggunakan sihir.
            Sebagai seorang muslim, tidaklah kita memandang sesuatu melainkan dengan kaca mata syari’at, terlebih dalam perkara-perkara ghaib, seperti sihir dan yang semisalnya. Memang bukan perkara mudah merubah pola pikir masyara. Atas dasar itulah penyusun merasa perlu membahas sihir dan perdukunan dan ramalan.
1.2. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan makalah ini adalah:
  1. sihir
  2. perdukunan dan peramalan





BAB II




PEMBAHASAN

2.1. sihir

Sihir secara bahasa berarti sesuatu yang halus dan lembut sebabnya,  di sebut sihir karena ia terjadi dengan perkara yang tersembunyi yang tidak terjangkau oleh pengelihatan manusia.
Sedangkan menurut syari sihir adalah azimah(1) , ruqiah ,buhulan (tali), ucapan ,obat-obatan dan  asap)(2). sihir memiliki hakikat. Diantaranya ada yang mempengaruhi jiwa dan badan, sehingga membuat orang sakit,membunuh ,memisahkan antara suami dan istri nya , dan semua itu teerjadi  dengan takdir kuniah allah .ia adalah perbuatan syaitan.dan sbagian besar daripadanya tidak dapat di peroleh kecuali  melalui syirik dan mendekatkan diri kepada ruh-ruh jahat dengan sesuatu yang disenangi nya, serta mendapatkan khidmah ( pelayanan nya) dengan menyekutukannya kepada allah. Karna itu pembawa syari’at menyebutkan bersamaan dengan syirik. Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya:
Jauhilah tujuh perkara yang membawa kepada kehancuran,  para sahabat bertanya, apakah tujuh perkara itu, wahai rosulullah ? beliau menjawab, yaitu syirik kepada allah,sihir, membunuh juwa yang di haramkan allah kecuali dengan sebab yang di benarkan agama, memakan riba, memakan harta anak yatim, membelot dalam peperangan dan melontarkan tuduhan zina terhadap wanita-wanita mukminah yang terjaga dari perbuatan dosa dan tidak menahu tentang nya,’’(HR.Al-bukhari dan muslim)

1.RUQYAH dan AZIMAH adalah sesuatu yang hampi sama, maksut nya di sini mantra mantra syirik    untuk mengobati suatu penyakit
2.yakni jika hal hal tersebut di pergunakan dengan sesuatu yang mengandung syirik




Sihir masuk dalam syirik dari dua sisi :
 Pertama , karena di dalam nya terdapat istikhdam (3)(meminta pelayanan) dari syaithan-syaithan serta ketergantungan dan kedekatan dengan mereka melalui sesuatu yang mereka cintai agar syaithan-syaithan itu memberikian pelayanan kepada tukang sir. Dan sihir itu sendiri adalah dari ajaran syaithan allah berfirman dalam surat al-baqoroh ayat 102 yang berbunyi:
وَلَكِنَّ اْاشَّيَطِينَ كَفَرُواْيُعَلِّمُو نَ اْلنَّاسَ اْلسِّحْر
“tetapi syaithan-syaithan itulah yang kafir (mengerjakan sihir).mereka mengerjakan sihir kepeda manusia “(al-baqoroh 102)
Kedua , di dalam nya terdapat pengakuan mengetahui ilmu ghaib dan pengakuan ber srikat dengan allah dalam hal itu. Ini adalah kekufuran dalam kesesatan. Allah berfirman dalam surat al-baqarah ayat 102 yang berbunyi:
وَلَقَدْ عَلِمُواْلَمَنِ اْشْتَرَىهُ مَا لَهُ,فِى اْلْأَخِرَةِ مِنْ خَلَقٍ
demi sesungguh nya mereka telah meyakini bahwa barang-barang yang menukarnya (kitab allah) dengan sihir itu, tiadalah baginya keuntungan di akhirat.” (al-baqarah: 102)
jika demikian, tidak di ragukan lagi bahwa sihir adalah kekufuran dan kemusyrikan yang biasa membatalkan aqidah,serta orang yang melakukan nya wajib di bunuh. Demikian itulah, sebagaimana para pembesar sahabat radhiallahu ‘anhum telah membunuh para tukang sihir.
     Ironinya , pada saat  ini banyak orang yang meremehkan masalah sihir dan para pelakunya. Bahkan mungkin ada yang menganggap nya sebagai salah satu jenis ilmu yang mereka bangga dengan nya. Mereka memberikan motifasi kepada para pelakunya bahkan juga hadiah-hadiah, sehingga di andalkanlah berbagai acara perayaan, pertemuan dan perlombaan untuk para tukang sihir yang di hadiri oleh ribuan penonton dan penggemar. Ini adalah suatu kebodohan dalam hal agama serta menganggap remeh urusan aqidah, bahkan hal itu justru memberikan dukungan kepada orang-orang yang mempermainkan aqidah.




(3) syarh ath-thahawiah, hal 363-364





2.2 perdukunan dan peramalan
Keduaya adalah pegakua megetahui ilmu ghaib dan perkara-perkara yang ghaib, seperti menggambarkan apa yang bakal terjadi di muka bumi ini dan apa akibat nya, menunjukan di mana tempat sesuatu yang hilang. Kesemua itu melaluli permohonan kepada selain allah yang mendengar kan langsung dari langit. Allah berfirman :
هَلْ اُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَن تَنَزَّلُ الَّشَيَطِينُ # تَنَزَّلُ عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيْمٍ # يُلْقُوْنَ اْلسَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَذِبُوْنَ
Artinya: apaka akan aku berikan kepadamu, kepada siapa syaithan-syaithan itu turun? Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka menghadapkan pendengaran (kepada syaithan) itu kebanyakan mereka adalah orang-orang pendusta.”(asy-syu’ara : 221-223)
Hal itu karena syaithan mencuri ucapan dari malaikat yang kemudian di sampaikan ke telinga sang dukun, dan sang dukun tersebut berbohong dengan kelimat yang di terimanya itu sebanyak seratuskali kebohongan. Lalu, orang-orang mmempercayainya di  sebabkan oleh suatu kalimat yang di dengar oleh syaitan dari langit, barang siapa  mengaku berserikat dengan ilmu ghaib dan sejenis nya maka ia telah menjadikan sekutu bagi allah dalam sesuatu yang merupakan kekhususan bagi nya.
Perdukunan tidak lepas dari kemusrikan sebab dia adalah mendekatkan diri kepada syaithan-syaithan dengan apa yang mereka cintai. Ia adalah sirik dalam rububiah allah karena mengakui bersukutu dengan allah dalam masalah ilmunya. Juga termasuk dalam uluhiah allah karena dia mendekatkan diri kepada selain allah dengan suatu bentuk ibadah.
Dari abu hurairoh radhiallahu anhu dari nabi shalallahu alaihi wa sallam  bahwa beliau bersabda:
مَنْ أَتَي كَا هِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {رواه أبو داود}
Artinya:
Barang siapa mempercayai dukun dan ia mempercayainya apa yang di katakana nya, maka sesungguhnya ia telah kafir (ingkar) dengan wahyyu yang di turunkan kepada Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. (hr.abu daud)
Diantara yang perlub di perhatikan dan di waspadai adalah bahwa para tukang sihir , dukun dan peramal itu mempermainkan aqidah umat islam, dimana mereka menampakan diri seakan akan sebagai tabib, sehingga mereka memerintahkan kepada orang orang di sekitar atau yang sakit agar melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah






BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
            Orang yang mempraktekkan ilmu sihir, maka dia telah kafir. Karena tidaklah para syaitan mengajarkan sihir kepada manusia melainkan dengan tujuan agar manusia menyekutukan Allah ta’ala. Islam sebagai ajaran yang sempurna telah memberikan cara mengobati gangguan sihir sesuai syari’at Islam, sehingga tidak perlu lagi manusia mengobati suatu penyakit dengan ilmu sihir.

3.2. Saran
            Hendaknya sebagai seorang muslim kita selalu percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta ini adalah tunduk kepada Allah baik secara terpaksa maupun secara suka rela. Dan apapun yang terjadi pada alam semesta ini adalah atas izin Allah. Sehingga seorang muslim yang benar-benar ber-Tuhan-kan Allah Azza wa Jalla selayaknya tak harus takut akan sihir, dan tak perlu melakukan tindakan-tindakan kemusyrikan lainnya. Kembalilah ke jalan Allah yang murni dan lurus, niscaya Allah mempermudah hidup kita. Ingatlah akan janji Iblis kepada Allah yang diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr : 39 – 40.
“Iblis berkata: “Ya Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan menjadikan mereka (anak cucu Adam)  memandang baik (perbuatan ma’siat) di muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba Engkau yang mukhlis di antara mereka”.