SIHIR,PERDUKUNAN DAN
PRAMALAN
MAKALAH
Untuk Memenuhi Tugas Kelompok
Mata Kuliah tauhid fakultas PAI
DOSEN:
Asrori muhtaram . sh. ma
SEMESTER1 KELAS 1A
Oleh:
Kelompok 9
Lutfiati almubarok
Ubay dilllah
Sri wulandari
Fadzlurrahman pasya
FAKULTAS PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH TANGERANG
2012
MOTTO
Orang yang berhasil di dunia adalah orang yang tidak menyalahkan
keadaan dan bangkit mencari keadaan yang mereka inginkan
Jika mereka tidak menemukannya maka mereka akan menciptakannya
( George Bernard Shaw ).
Hidup dan nasib bisa tampak berantakan, misterius, fantastis, dan
sporadis, namun setiap elemennya adalah subsistem keteraturan dari sebuah
desain holistik yang sempurna. Menerima kehidupan berarti menerima kenyataan
bahwa tak ada hal sekecil apapun yang terjadi karena kebetulan. Ini fakta
penciptaan yang tak terbantahkan.
( Harun Yahya )
Ambil-lah ilmu…!
walau dari mulut keledai yang engkau anggap bodoh
sekalipun.
( Habilih Al-Khawarizmi )
Orang yang berusaha
ibarat sedang menutup mata dan diperintahkan untuk memilih buah-buahan dalam
keranjang buah. Apapun yang diambil, kita tetap mandapat buah. Namun orang yang
tidak berusaha ibarat sedang menutup mata dan diperintahkan mencari kucing di dalam
kamar gelap dan kucingnya tidak ada.
( Laskar Pelangi_ Andrea Hirata )
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur Kami
panjatkan kepada Allah swt. atas limpahan rahmat, hidayah serta inayah-Nya
sehingga Kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul: SIHIR . tanpa
suatu halangan yang berarti. Tidak lupa sholawat serta salam tetap tercurahkan
kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman
jahiliah menuju zaman Islamiah sekarang ini.
Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah sebagai pemenuhan tugas tauhid semester 1 PAI Universitas Muhammadiyah
Tangerang yang diberikan demi tercapainya tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.
Tidak lupa ucapan
terima kasih Kami tujukan kepada pihak-pihak yang turut mendukung
terselesaikannya makalah ini antara lain :
1.Bapak Asrori muhtaram . sh. ma
2.Rekan-rekan
sekelompok yang bekerjasama menyelesaikan makalah ini, serta
3.Semua pihak yang
tidak memungkinkan Kami sebutkan satu persatu namun telah turut mendukung
terselesaikannya makalah ini.
Kami menyadari dalam
penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Maka
dari itu, kritik dan saran yang membangun sangat Kami harapkan demi terciptanya
makalah yang lebih baik selanjutnya. Dan semoga dengan hadirnya makalah ini
dapat memberi manfaat bagi pembaca sekalian.
Tangerang, desember
2011
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
MOTTO…………………………………………………………………………….
i
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………
ii
DAFTAR
ISI………………………………………………………………………..
iii
BAB I. PENDAHULUAN
Latar
Belakang……………………………………………………………..
iv
Tujuan
Pembahasan………………………………………………………..
iv
BAB II. PEMBAHASAN
Definisi
Sihir………………………………………………………………
1
Perdukunan dan peramalan……...………………………………………..
2
BAB III. PENUTUP
Kesimpulan…………………………………………………………………
3
Saran……………………………………………………………………….
4
DAFTAR
PUSTAKA……………………………………………………………..
5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Seperti diceritakan dalam Asbabun Nuzul surat Al-Falaq dan An-Nas yaitu ketika
Rasulullah SAW sakit seolah mendatangi istri-istrinya ternyata tidak, dan
setelah diberitahu oleh Malaikat, sihirnya ada pada sebuah sumur dan berupa
tali yang disimpul-simpulkan. ‘Aisyah ra. Berkata: “Rasulullah SAW pernah
disihir sehingga beliau sungguh berkhayal bahwa dirinya mendatangi
istri-istrinya padahal beliau tidak mendatangi istri-istri beliau.” (HR.
Bukhori dan Muslim, Abu Daud dan Ahmad. Lihat juga kitab Ath Thibbun Nabawi
Halaman 100).
Dunia sihir dan perdukunan telah tersebar di tengah-tengah masyarakat, mulai
dari masyarakat desa hingga menjamah ke daerah kota. Mulai dari sihir pelet,
santet, dan ‘aji-ajian’ lainnya. Berbagai komentar dan cara pandang pun mulai
bermunculan terkait masalah tukang sihir dan ‘antek-antek’-nya. Pada dasarnya
kita tak perlu takut akan sihir, karena hakikatnya sesuatu terjadi atas izin
Allah. Namun banyak masyarakat yang salah memahami sihir hingga bentuk
kebodohan dan kemusyrikan terbesarpun terjadi, yaitu berbondong-bondongnya
masyarakat kita mengaplikasikan sihir untuk mempermudah sesuatu, menaklukkan
sesuatu, menghilangkan nyawa seseorang, merusak hubungan pernikahan, bahkan
mengobati penyakit pun menggunakan sihir.
Sebagai seorang muslim, tidaklah kita memandang sesuatu melainkan dengan kaca
mata syari’at, terlebih dalam perkara-perkara ghaib, seperti sihir dan yang
semisalnya. Memang bukan perkara mudah merubah pola pikir masyara. Atas dasar
itulah penyusun merasa perlu membahas sihir dan perdukunan dan ramalan.
1.2. Tujuan Pembahasan
Tujuan dari pembahasan
makalah ini adalah:
- sihir
- perdukunan dan peramalan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. sihir
Sihir secara bahasa berarti
sesuatu yang halus dan lembut sebabnya,
di sebut sihir karena ia terjadi dengan perkara yang tersembunyi yang
tidak terjangkau oleh pengelihatan manusia.
Sedangkan menurut syari sihir
adalah azimah(1)
, ruqiah ,buhulan (tali), ucapan ,obat-obatan dan asap)(2). sihir memiliki
hakikat. Diantaranya ada yang mempengaruhi jiwa dan badan, sehingga membuat
orang sakit,membunuh ,memisahkan antara suami dan istri nya , dan semua itu
teerjadi dengan takdir kuniah allah .ia adalah perbuatan
syaitan.dan sbagian besar daripadanya tidak dapat di peroleh kecuali melalui syirik dan mendekatkan diri kepada
ruh-ruh jahat dengan sesuatu yang disenangi nya, serta mendapatkan khidmah
( pelayanan nya) dengan menyekutukannya kepada allah. Karna itu pembawa
syari’at menyebutkan bersamaan dengan syirik. Nabi salallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda yang artinya:
Jauhilah tujuh perkara yang membawa kepada
kehancuran, para sahabat bertanya,
apakah tujuh perkara itu, wahai rosulullah ? beliau menjawab, yaitu syirik
kepada allah,sihir, membunuh juwa yang di haramkan allah kecuali dengan sebab
yang di benarkan agama, memakan riba, memakan harta anak yatim, membelot dalam
peperangan dan melontarkan tuduhan zina terhadap wanita-wanita mukminah yang
terjaga dari perbuatan dosa dan tidak menahu tentang nya,’’(HR.Al-bukhari dan
muslim)
1.RUQYAH dan AZIMAH adalah sesuatu yang hampi sama,
maksut nya di sini mantra mantra syirik
untuk mengobati suatu penyakit
2.yakni jika hal hal tersebut di pergunakan dengan
sesuatu yang mengandung syirik
Sihir
masuk dalam syirik dari dua sisi :
Pertama ,
karena di dalam nya terdapat istikhdam (3)(meminta pelayanan) dari syaithan-syaithan serta
ketergantungan dan kedekatan dengan mereka melalui sesuatu yang mereka cintai
agar syaithan-syaithan itu memberikian pelayanan kepada tukang sir. Dan sihir
itu sendiri adalah dari ajaran syaithan allah berfirman dalam surat al-baqoroh
ayat 102 yang berbunyi:
وَلَكِنَّ اْاشَّيَطِينَ كَفَرُواْيُعَلِّمُو نَ اْلنَّاسَ
اْلسِّحْر
“tetapi syaithan-syaithan itulah yang
kafir (mengerjakan sihir).mereka mengerjakan sihir kepeda manusia “(al-baqoroh
102)
Kedua , di dalam nya terdapat pengakuan mengetahui ilmu ghaib dan
pengakuan ber srikat dengan allah dalam hal itu. Ini adalah kekufuran dalam
kesesatan. Allah berfirman dalam surat al-baqarah ayat 102 yang berbunyi:
وَلَقَدْ عَلِمُواْلَمَنِ اْشْتَرَىهُ مَا لَهُ,فِى
اْلْأَخِرَةِ مِنْ خَلَقٍ
demi sesungguh nya mereka telah
meyakini bahwa barang-barang yang menukarnya (kitab allah) dengan sihir itu,
tiadalah baginya keuntungan di akhirat.” (al-baqarah: 102)
jika demikian, tidak di ragukan lagi
bahwa sihir adalah kekufuran dan kemusyrikan yang biasa membatalkan
aqidah,serta orang yang melakukan nya wajib di bunuh. Demikian itulah,
sebagaimana para pembesar sahabat radhiallahu ‘anhum telah membunuh para tukang
sihir.
Ironinya , pada saat ini banyak
orang yang meremehkan masalah sihir dan para pelakunya. Bahkan mungkin ada yang
menganggap nya sebagai salah satu jenis ilmu yang mereka bangga dengan nya.
Mereka memberikan motifasi kepada para pelakunya bahkan juga hadiah-hadiah,
sehingga di andalkanlah berbagai acara perayaan, pertemuan dan perlombaan untuk
para tukang sihir yang di hadiri oleh ribuan penonton dan penggemar. Ini adalah
suatu kebodohan dalam hal agama serta menganggap remeh urusan aqidah, bahkan
hal itu justru memberikan dukungan kepada orang-orang yang mempermainkan
aqidah.
(3) syarh
ath-thahawiah, hal 363-364
2.2
perdukunan dan peramalan
Keduaya
adalah pegakua megetahui ilmu ghaib dan perkara-perkara yang ghaib, seperti
menggambarkan apa yang bakal terjadi di muka bumi ini dan apa akibat nya,
menunjukan di mana tempat sesuatu yang hilang. Kesemua itu melaluli permohonan
kepada selain allah yang mendengar kan langsung dari langit. Allah berfirman :
هَلْ اُنَبِّئُكُمْ عَلَى مَن تَنَزَّلُ الَّشَيَطِينُ # تَنَزَّلُ
عَلَى كُلِّ أَفَّاكٍ أَثِيْمٍ # يُلْقُوْنَ اْلسَّمْعَ وَأَكْثَرُهُمْ كَذِبُوْنَ
Artinya:
apaka akan aku berikan kepadamu, kepada siapa syaithan-syaithan itu turun?
Mereka turun kepada tiap-tiap pendusta lagi yang banyak dosa, mereka
menghadapkan pendengaran (kepada syaithan) itu kebanyakan mereka adalah
orang-orang pendusta.”(asy-syu’ara : 221-223)
Hal
itu karena syaithan mencuri ucapan dari malaikat yang kemudian di sampaikan ke
telinga sang dukun, dan sang dukun tersebut berbohong dengan kelimat yang di
terimanya itu sebanyak seratuskali kebohongan. Lalu, orang-orang
mmempercayainya di sebabkan oleh suatu
kalimat yang di dengar oleh syaitan dari langit, barang siapa mengaku berserikat dengan ilmu ghaib dan
sejenis nya maka ia telah menjadikan sekutu bagi allah dalam sesuatu yang
merupakan kekhususan bagi nya.
Perdukunan
tidak lepas dari kemusrikan sebab dia adalah mendekatkan diri kepada
syaithan-syaithan dengan apa yang mereka cintai. Ia adalah sirik dalam rububiah
allah karena mengakui bersukutu dengan allah dalam masalah ilmunya. Juga
termasuk dalam uluhiah allah karena dia mendekatkan diri kepada selain allah
dengan suatu bentuk ibadah.
Dari
abu hurairoh radhiallahu anhu dari nabi shalallahu alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda:
مَنْ أَتَي كَا هِنًا فَصَدَّقَهُ بِمَا يَقُوْلُ فَقَدْ كَفَرَ
بِمَا أُنْزِلَ عَلَى مُحَمَّدٍ صَلَّ اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ {رواه أبو داود}
Artinya:
Barang
siapa mempercayai dukun dan ia mempercayainya apa yang di katakana nya, maka
sesungguhnya ia telah kafir (ingkar) dengan wahyyu yang di turunkan kepada
Muhammad shalallahu alaihi wa sallam. (hr.abu daud)
Diantara
yang perlub di perhatikan dan di waspadai adalah bahwa para tukang sihir ,
dukun dan peramal itu mempermainkan aqidah umat islam, dimana mereka menampakan
diri seakan akan sebagai tabib, sehingga mereka memerintahkan kepada orang
orang di sekitar atau yang sakit agar melakukan sesuatu yang dilarang oleh Allah
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Orang yang mempraktekkan ilmu sihir, maka dia telah kafir. Karena tidaklah para
syaitan mengajarkan sihir kepada manusia melainkan dengan tujuan agar manusia
menyekutukan Allah ta’ala. Islam sebagai ajaran yang sempurna telah memberikan
cara mengobati gangguan sihir sesuai syari’at Islam, sehingga tidak perlu lagi
manusia mengobati suatu penyakit dengan ilmu sihir.
3.2. Saran
Hendaknya sebagai
seorang muslim kita selalu percaya bahwa segala sesuatu di alam semesta ini
adalah tunduk kepada Allah baik secara terpaksa maupun secara suka rela. Dan
apapun yang terjadi pada alam semesta ini adalah atas izin Allah. Sehingga
seorang muslim yang benar-benar ber-Tuhan-kan Allah Azza wa Jalla selayaknya
tak harus takut akan sihir, dan tak perlu melakukan tindakan-tindakan
kemusyrikan lainnya. Kembalilah ke jalan Allah yang murni dan lurus, niscaya
Allah mempermudah hidup kita. Ingatlah akan janji Iblis kepada Allah yang
diabadikan dalam Al-Qur’an surat Al-Hijr : 39 – 40.
“Iblis berkata: “Ya
Tuhanku, oleh sebab Engkau Telah memutuskan bahwa Aku sesat, pasti Aku akan
menjadikan mereka (anak cucu Adam) memandang baik (perbuatan ma’siat) di
muka bumi, dan pasti Aku akan menyesatkan mereka semuanya, Kecuali hamba-hamba
Engkau yang mukhlis di antara mereka”.